Jumat, 28 Agustus 2009

Mengintip Pemandangan Dibalik Program Online*

“Tahun ajaran baru periode 2009-2010 sudah ditabuh. Sistem program online yang baru dilaksanakan tahun ajaran lalu, tahun ini dilanjutkan. Salah satu mahasiswa mencoba menerawang pemandangan dibalik program online tersebut”.

Seolah sudah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi. Pemrograman yang sedianya dimulai pada 29 juli hingga 7 agustus 2009 ternyata belum siap. Terbukti pada pada hari pertama pemrograman hanya berdurasi sekitar satu jam saja, dari mulai jam 8 pagi hingga sekitar jam 9. Hal ini pun menjadi tanda tanya besar!!! Kenapa bisa terjadi? Usut punya ujung, konfirmasi ke pihak akademik dilakukan. Hasil dari pada konfirmasi tersebut bahwa pemrograman sementara waktu ditunda, karena ada kunjungan menteri agama, menteri pendidikan dan gubernur Jawa Timur dalam rangka peresmian pesantren mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya. Apakah hal tersebut etis? Jelas-jelas sangat tidak etis. Seharusnya pihak akademik tidak bersikap demikian. Karena, seperti yang sudah diketahui bersama bahwa program online pada tanggal tersebut dilaksanakan. Tidak ada sangkut-paut dengan peresmian yang dilaksanakan pihak Rektorat IAIN Sunan Ampel.
Pemandangan lain dalam program online tersebut adalah sistem administrasi ternyata kacau balau. Sebaran jadwal mata kuliah yang seharusnya sudah diupload ternyata belum tertera dalam situs resmi kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kondisi ini pun membuat kemalasan berjama’ah untuk memprogram.
Pada hari kedua program online yang dijadwalkan pun masih menuai keresahan tersendiri. Meski pada 30 juli 2009 program online awalnya bisa memberikan ‘lampu hijau’ bagi para mahasiswa-i, ternyata koneksi ke server IAIN pun sangat melambat.
Carut marut yang ada dalam program online tersebut ternyata membuat para civitas akademika menjadi resah. Menjadi mandat tersendiri bahwa pihak akademik Fakultas Tarbiyah (khususnya) harus profesional dalam segala aspek. Karena, mahasiswa adalah raja (harus dilayani).

Terlepas dari uraian penulis dalam mengungkap pemandangan dibalik program online tersebut, penulis menegaskan saran bahwa pihak akademik harus konsisten dalam memberikan dan mengawal kebijakan yang ada.

Hidup mahasiswa!!!

* Penulis adalah mahasiswa Fakultas Tarbiyah PAI/VII, yang belum mempunyai bidadari penyelamat, dan mencoba menjadi Anak Bangsa dalam mengawal negeri Indonesia suatu saat nanti. Penulis berasal dari salah satu desa terpencil diKecamatan Pangandaran.


Pateguhan, 30 Juli 2009